ASAL USUL EYANG SEMAR





Mungkin banyak masyarakat Yang ada tentang keberadaan Eyang Semar, bahkan ada yang percaya keberadaanya, tetapi juga juga tak ada yang percaya adanya Eyang Semar di Marcapada ini, silahkan berpendapat apa saja tentang Ki semar tetapi yang dikedambakan keberadaan ada Eyang Semar tak percaya, bagi masyarakat percaya keberadaan Eyang Semar, masyarakat masa , tetapi bagi yang tak percaya, bukan tak ada budayanyai. Pada dasarnya budaya jawa itu ke depan,saling asah, asih? asuh, wutuh dan tangguh.

Semar yang sering di-pak Ki Lurah Semar lagi punakawan utama di dunia pewayangan, seperti juga tokoh punakawan lainya, Semar merupakan tokoh wayang asli Indonesia. Dalam Kitab Mahabharata sama sekali tak 4 pernah disebut adanya tokoh unik itu, dalam pedalangan Semar sering disebut Dewa ngejawantah. Artinya Dewa yang baju wujud diri sendiri manusia di alam dunia, yang mana sebenarnya itu pangejawantahan dari Sang Hyang Ismaya. Sedang dalang peperasi semar identik dengan Bathara Ismaya, sementara sementara sementara dalang lainya peperit semar sebagai titisan Ismaya. Dalam berkedok biasa Semar hanya seorang punakawan, manusia hamba sahaya, namun adakalanya dalam situasi tertantu dia disusupi Sang Hyang ismaya, sehingga jangankan kepada manusia kepada dewa siapa saja dia akan berani melawan demi kebenaran. Kata buku Pakem Pedalangan Lampahan Wayang Purwa, karangan S.Probohardjono alias K.R.T. Mulyodipuro, saat alam atau dunia juga ciptaan, Hyang Maha Agung, menciptakan empat sosok mahluk yang berwujud manusia, yaitu Sang Hyang Narada, Sang Hyang Antaga, Sang Hyang Ismaya dan Sang Hyang Guru, Sang Hyang Narada ciptaan dari Cahaya, Sang Hyang Antaga pura dari Teja, Sang Hyang Ismaya lahir dari Maya dan Sang Hyang Guru

Siapakah Eyang Semar?

Menurut Serat Pamayayoga, Sang Hyang Ismaya salah seorang Putra Sang Hyang Tunggal, Eyang Semar turun ke bawah ke Marcapada bernama Sang Hyang Ismaya putra kedua dari Sang Hyang Tunggal dengan Dewi Wirandi/Rekatawati, awalnya sang Hyang Ismaya lahir berwujud cahaya yang kemudian berubah wujud sebutir telor,oleh Sang Hyang Tunggal telor Kulit telor berubah wujud menjadi 5 sang Hyang Antaga/Tejamaya, kemudian Putih a u telornya berubah wujud menjadi Sang Hyang Manikrnayak uning Keberadaanya tiga bersaudara saat masih remaja menyanyikan Hyang Ismaya melihat sangat rupawan bahkan tak sedikit para bidadari yang merupakan ketampananya, dari prilaku dan tutur katanya sangat cantik, semakin besar semakin tumbuh dewasa dan senang talak brata mengolah ilmu kanuragan/kasantikan agar kelak menjadi dewa yang mumpuni, belajar kode diri bisa bisa 7 ditemukan jati sendiri, tak menghadang karna Sang Hyang Ismaya putra dari Sang Hyang Tunggal mudah untuk belajar ilmu tentang hidup dan Ngelmu sangkan paraning dumadi. Setelah ilmu saja dan indah maka Sang Hyang Tunggal nama dari Sang Hyang Ismaya menjadi Ismaya Jati, karna Sang Hyang Ismaya sudah memamahami tentang ilmu kasampurnan yaitu Urip sejati dan Sejating urip. Setelah Sang Hyang Ismaya Jati menjadi kemudian menikah dengan bidadari yang bernama Dewi Senggani perkawinan mereka mendapatkan 10 orang putra yang masing-masing-benamaBatara Wungkuam, Batara Temboro, Batara Wrahaspati, Batara Syiwah, Batara Surya, Batara Chancira, Batara Nyamadipati, Batara Kamajaya, Batara Darmastuti Sang Hyang Ismaya Jati Setelah pernikahan dengar Dewi Kanastren dan dikaruniai 10 putra maka Sang Hyang Ismaya Jati berganti nama Menjadi Sang Hyang Punggung, karna sudah Sang Hyang Ismaya Jati/Sang hyang Punggung mempunyai wajah sangat tampan.

Suatu saat Sang Hyang Ismaya jati be makam dengan Sang Hyang Tejamaya juara siapa yang diungka mereka, karna mereka siapa yang paling tua semakin atas singgah sana Khayangan Tiganya merasa merasa ada dia atas sakti dan paling pantas menjadi masa sang Sang Hyang Tunggal oenguasa Alam Khayangan, karena tidak ada satupun yang mengalah mereka, maka Sang Hyang Tunggal ,siapa yang sanggup keraton besarnya gunung Mahameru dan memuntahkan kembali, dialah yang hingga Singgah sana Khayangan.

Sang Hyang Tejamaya Adu kesaktian dengan Sang Hyang Ismaya Sang Hyang Tejamaya kesempatan petama untuk menuan kesaktianya keraton Gunung Mahameru, dia berusaha keras untuk keraton gunung itu, sampai mulutnya robek gunung itü tak bisa maşuk kemulutnya. Hidup yang mana Antara Sang Hyang Isamaya, den gan kesaktian yang mana besarnya dia batu gunung tetapi tak sanggup memuntahkanya kembali.

SILAKAN LANJUT MEMBACA...